Sabtu, 30 Oktober 2010

Inilah Luapan Emosi Pelatih Persema Timo Scheunemann

Timo membuka pembicaraan saat jumpa pers usai laga Persisam Putra Samarinda vs Persema Malang di Stadion Segiri, Minggu (3/10/2010).

Jadi begini, Saya ini warga Negara Jerman tapi saya lahir dan besar di Indonesia. Mungkin nggak tau ya, mungkin saya lebih menghargai Presiden (Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono) kalian, daripada orang-orang yang terlibat di stadion ini (Stadion Segiri). Amanat SBY, lima tahun ke depan kita jadi macan Asia. 5 tahun Asia ke 15 tahun depan Piala Dunia artinya lima tahun ke depan Piala Dunia. Kalau seperti ini terus, kalau seperti ini terus, camkan omongan saya. Bukan hanya U 16 kalah dari Timor Lorosae tapi juga yang senior juga kalah.

Ketika wartawan hendak bertanya. Timo tak ingin dipotong pembicarannya.

Tolong Jangan dipotong dulu. Saya masih hijau. Saya masih hijau makanya saya masih kena. Anda boleh tanya sama pelatih-pelatih semua di Indonesia. Itu Dikerjai dan mengerjai. Dan dibilang, kita sikat mata dengan mata. Mata balas mata, semua buta. Sepakbola boleh begitu, balas membalas dan balas membalas terus. Berpuluh-puluh tahun seperti begini. Indonesia itu dijajah Belanda karena kita bermusuhan sendiri. Baru butuh Soekarno yang menyatukan kita.

Timo melanjutkan penilaiannya wasit Aeng Suherlan memberi pinalti kepada Persisam.


Sekarang begini, peraturannya apa. Peraturan tadi malam diterangkan sendiri. Pertama, pinaltinya (pinalti karena Choi Dong Soo dilanggar) bukan pinalti. Jelas bukan pinalti. Ini ada live TV. Anda tinggal lihat saja. Di reply pelan-pelan.Yang mengerti bola pasti setuju dengan saya. Tapi lebih daripada itu, pinaltinya salah, tidak boleh berhenti. Peraturan dulu boleh berhenti tapi peraturan sekarang tidak boleh berhenti. Tadi malam diterangkan. Harusnya, J Lo dapat kartu kuning, pinalti diulang. Buat apa bikin peraturan. Dia (wasit) sendiri yang bikin peraturan tapi tidak ditepati. Anda boleh lihat semua. Bola cermin bangsa. Hukum kita nggak ditegakan di Indonesia.

Timo anggap dirinya sebagai pelatih yang kurang pengalaman


Maaf ya saya sedikit berkhotbah. Maklum, bapak saya Pendeta. Tapi itu betul. Saya ndak bisa ngomong apalagi. Saya nggak bisa begini karena saya berdoa tadi, betul. Saya berusaha menenangkan diri. Memang saya nggak berpengalaman, makanya saya seperti ini. Yang pengalaman pasti nggak seperti ini. Tapi apalah, kalau berpengelaman, apa ya, memang mungkin berkata beginilah sepakbola Indonesia.

Diakhir jumpa pers, Timo kritisi wasit agar memperhatikan amanat Presiden SBY


Jadi begini loh, Saya tu sangat mensuport produk Indonesia ya. Saya suport produk Indonesia Termasuk pelatih-pelatih di Indonesia. Tapi wasit Indonesia, tidak mengerti buat peraturan sendiri, jangan tersinggung ada wacana masukan wasit-wasit asing. Ini bukan masalah kalah dan menang. Nggak apa-apa saya legowo kalah, nggak masalah. Sepakbola biasa ada kalah dan menang. Cuman ini masalahnya lebih besar dari itu. Dan ini amanah dari Presiden sendiri. Harusnya dihargai Presiden itu ngomong apa. (min)

Jumat, 06 Agustus 2010

Persisam Jangan Andalkan APBD

General Manager Persisam Harbiansyah
@ Ratusan Suporter Persisam Demo DPRD Samarinda

SAMARINDA, TRIBUN -
Pemkot dan DPRD Kota Samarinda meminta klub sepakbola kebanggan masyarakat kota Tepian, Persisam Samarinda secara perlahan mengurangi ketergantungan dana hibah dari APBD (Anggaran Pembangunan Daerah) tiap tahunnya dalam berlaga kompetisi ISL (Indonesia Super League).
Mengenai Persisam yang alami kekurangan anggaran karena hanya mendapat Rp 15 Miliar dari APBD P 2010 untuk hadapi kompetisi ISL 2010/2011, pemerintah berjanji mencari solusinya dengan melakukan pertemuan lanjutan pada 10 Agustus mendatang yang dihadiri DPRD dan Pemkot Samarinda bersama General Manajer Persisam Harbiansyah Hanafiah serta perwakilan suporter Persisam.
Demikian hal itu terungkap hasil pertemuan perwakilan suporter, manajemen Persisam bersama DPRD dan Pemkot Samarinda digelar di ruang sidang utama Kantor DPRD Samarinda Jl Basuki Rahmat, Rabu (4/8). Pertemuan ini digelar ketika ratusan suporter Persisam meluruk ke kantor perwakilan rakyat tersebut menuntut solusi atas klub sepakbola mereka yang terancam mundurnya manajer Persisam. Aksi suporter ini dikawal ketat aparat Poltabes Samarinda.
Dalam dialog pertemuan ini, Kepala Bapedda Samarinda Ali Fitri menjelaskan pemerintah sudah alokasikan dana Rp 15 Miliar pada APBD P 2010 saat Harbiansyah melanjutkan kepengurusan Persisam yang tengah berkompetisi di ISL. Saat itu, pemerintah mencairkan dana hibah Rp 3 Miliar karena posisi dana hibah yang bisa dimanfaatkan.
Namun dalam pembahasan APBD P 2010 beberapa waktu lalu, pemerintah lakukan perhitungan kembali bahwa ada kegiatan sepakbola setengah kompetisi sampai Desember 2010 yang akhirnya ditetapkan angka Rp 15 Miliar.
"Tapi untuk Januari, Februari, Maret dan Juni, (2011, red) itu tidak ada uangnya pak. Padahal November dan Desember ada kontrak pemain dibayar dimuka. Kalau tidak, Persisam tidak ada pemain. Atas pertimbangan itulah maka dapat angka ada penambahan Rp 6 Miliar," kata Ali saat dialog di DPRD.
Hal ini lalu ditanggapi Harbiansyah, bahwa dirinya akan membuat LPJ (laporan pertanggung jawaban) selama kepengurusannya penggunaan Rp 3 Miliar. Lanjutnya, ia akan membuat RKP (Rencana Kegiatan Perencanaan) perubahan dari penggunaan Rp 12 Miliar. Padahal, pengurus Persisam harus menanggung pekerjaan pengurus Persisam lalu. "Uang saya Rp 9 Miliar bagaiamana saya pertanggung jawabkan. Saya akan membuat RKP perubahan yang tidak membengkak tapi menurun," katanya.
Harbiansyah mengaku bila tahu dari awal bahwa Rp 13 Miliar tidak ada. Dirinya tak akan terima. "Kalau saya terima, saya harus bertanggung jawab penuh. Resiko ada, macam-macam, umur 65 tahun mau diborgol. Yang riil aja kita kerja. Ini bukan sok moral. Kita bajingan juga. Karena bisa melawan bajingan-bajingan, maka saya Ketua PP (Pemuda Pancasila, red) 12 tahun," katanya.
Saat dialog, Ali Fitri mengaku sebagai pecinta sepakbola juga menjelaskan pemerintah tak ingin Persisam tidak ikut kompetisi ISL hanya karena kekurangan dana sehingga tiga stadion sepakbola yang megah di Samarinda menganggur. Namun, Persisam juga tak bisa tergantung dengan pemerintah untuk sumber dana.
"Ketergantungan Persisam atas pemerintah kalau bisa tiap tahun dikurangi. Bagaimana caranya, kita bersama-sama carikan solusinya agar Persisam mandiri. Misalnya mandiri mengelola stadion sendiri atau diberikan kegiatan-kegiatan lain. Yang akhirnya, beban pemerintah berkurang," kata Ali mantan Kepala Dispenda Samarinda.
Ali mencontohkan Persib Bandung dan PSM Makassar yang cukup berhasil mandiri mengelola klub sepakbolanya dengan mendirikan badan usaha atau Perusahaan Terbatas (PT). Persisam juga diharapkan pemerintah untuk diberi peluang mandiri mencari dana dengan meniru dua klub tersebut.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Samarinda Fatimah Asyari mengingkan Persisam tetap tumbuh dan berkembang tapi tidak mengandalkan anggaran dari pemerintah. DPRD dan Pemkot Samarinda sudah melakukan pembicaraan untuk regulasi agar Persisam bisa mandiri.
"Sangat bagus, kalau ada PT atau diberikan pekerjaan-pekerjaan sehingga Persisam tidak lagi tergantung APBD. Soal Persisam kekurangan anggaran, DPRD dan Pemkot bersama Persisam bersama-sama melakukan pertemuan lagi. Saya tak bisa memutuskan disini karena ada mekanisme di Dewan bahwa keputusan ditangan seluruh Fraksi-Fraksi di DPRD," kata Fatimah mengakhiri pertemuan. (min)

Silahkan Pakai Dana Pembayaran PT NCR

General Manager Persisam Harbiansyah Hanafiah menjelaskan pihaknya siap bersama DPRD dan Pemkot Samarinda mencari solusi atas kekurangan dana Persisam menghadapi kompetisi ISL 2010/2011 yang akan digelar pertemuan lanjutan pada 10 Agustus mendatang.
Dirinya menawarkan bila ada anggaran untuk pembayaran pekerjaan kontraktor PT NCR atas Bandara Samarinda Baru (BSB) untuk dipakai Persisam sebesar Rp 5 Miliar. Solusi lain, Persisam mendapat pinjaman dana dari Bankaltim untuk menutupi kekurangan dana.
"Silahkan kalau mau pakai dana pembayaran kontraktor BSB dari PT NCR untuk kepentingan Persisam. Asal dana itu dibayar. Atau juga meminjam dana dari Bankaltim seperti dilakukan KONI Kaltim pada waktu lalu," katanya yang menjadi pimpinan perusahaan kontraktor dari PT NCR dalam pekerjaan BSB. (min)

ISL 2011, Kerangka Tim Persisam Lalu Dipertahankan

Pelatih Persisam Hendri Susilo

SAMARINDA, TRIBUN - Ditengah kondisi krisis keuangan yang hanya mendapat anggaran Rp 15 Miliar dari pemerintah daerah Kota Samarinda, tim Persisam Putra Samarinda diam-diam terus mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ISL 2010/2011.  Persiapan itu diantaranya pihak manajemen mempertahankan Hendri Susilo sebagai pelatih Persisam. Selain itu, manajemen dan pelatih menyiapkan sejumlah pemain U 21 Persisam yang diseleksi untuk pantas masuk tim Persisam berlaga di ISL.
Hendri, sendiri kini sedang berburu pemain asing dan lokal yang pantas bergabung ke tim Persisam di Jakarta dan Malang Jawa Timur. Ia mencoba melihat kemampuan pemain yang pantas mengganti selepas beberapa pemain lama Persisam pergi. Bahkan, ada rencana tim Persisam paling lambat akan berlatih dan berkumpul pada pertengahan bulan puasa.
Namun, rencana tim Persisam dilatih Hendri masih menunggu instruksi dari GM Persisam. "Rencananya untuk awal mengumpulkan pemain dulu. Tapi, semua tergantung Bapak (Harbiansyah, red). Saya menunggu instruksi. Paling lambat, pemain dikumpulkan pertengahan bulan puasa. Mulai Latihan fisik dulu baru ditingkatkan lagi sampai kompetisi ISL dimulai bulan September," kata Hendri dihubungi melalui via ponsel seluler.
Mengenai, pemain yang akan digaet Persisam, Hendri yang kini berada di luar Samarinda belum melaporkan siapa saja pemain yang harus diikat kontrak kepada manajemen Persisam. "Belum ada yang saya laporkan pemain yang harus dikontrak Persisam. Saya melihat-lihat pemain karena banyak agen-agen. Mana tahu ada yang cocok di tim (Persisam, red). Saya juga ke Jakarta dengan misi yang sama. Tapi belum ada yang saya laporkan ke manajemen," katanya.
Mengenai komposisi tim Persisam dalam kompetisi ISL mendatang, Hendri membeberkan bahwa tim Persisam yang lama tetap dipertahankan. "Yang jelas, kerangka tim kemarin yang dipertahankan. Tapi semuanya belum final," katanya.
Ditanya, kemungkinan perginya striker Zainal Arif dan gelandang serang Denilo dari Persisam, Hendri sudah mempersiapkan pemain pengganti. "Semuanya belum final, dengan mereka pergi, ada ancang-ancang mengganti posisi mereka. Pemain asing ada, pemain lokal ada. Tapi, baru ngomong-ngomong belum bisa diumumkan," katanya.
Sebelumnya, General Manager Persisam Harbiansyah menegaskan akan mempertahankan Hendri Susilo sebagai pelatih. "Hendri, tetap (pelatih, red). Saya diam-diam sudah hubungi Hendri. Tanggal 8 Agustus ini untuk melihat agen pemain asing, Herdiman Kotto (membuat laga persahabatan, red)," katanya saat diwawancarai sejumlah wartawan di kantor DPRD Samarinda, Rabu (4/8) lalu.
Harbiansyah juga mengungkapkan striker tim nasional Thailand, Pipat Tonkaya meminta berhenti dari Persisam. Komposisi tim Persisam yang dipertahankan sekitar 70 persen dimana 30 persen jumlah pemain Persisam dicoret. Salah satu pemain yang bertahan adalah Sembiring yang ingin tetap di Persisam. "Sembiring ingin tetap di Persisam kalau saya manajernya. Tapi kalau bukan, dia terpaksa cari klub lain," katanya. (min)

 U 21 Siap

Menghadapi kompetisi ISL 2010/2011, tim Persisam U 21 telah lebih siap daripada tim seniornya Persisam di kompetisi ISL. Seluruh pemain U 21 dari seluruh Indonesia telah berkumpul dan berlatih dengan pelatih yang ditunjuk Aep.
"Anda perlu tahu sendiri, U 21 Persisam sudah siap untuk ISL. Sudah ada di mess Pusam. Bukan pelatih aja. Pemainnya sudah ada dari seluruh Indonesia," kata Harbiansyah diwawancarai, Rabu (4/8) lalu. 
Tim U 21 ini direncanakan akan menjadi tim Persisam pada kompetisi ISL akan datang. Sehingga manajemen Persisam, tak perlu sulit lagi mencari pemain mahal. "Tidak hanya untuk kompetisi U 21 ISL, tapi juga untuk tim Persisam mendatang. Pelatihnya Aep Berlian bekas pemain Pusam dan adiknya Avip. Pelatih itu terkenal di Indonesia dari bangkalan juga sudah kita tarik," kata Harbiansyah. (min)

Selasa, 27 April 2010

kata-kata bijak

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. - Kahlil Gibran

KERJA JANGAN HANYA SAAT SENANG. Anda tidak bisa menyelesaikan banyak hal dalam hidup jika anda hanya bekerja saat anda merasa senang. (jerry West)

Jika masalah ekonomi membuat Anda stres, sebaiknya usahakan agar badan tak ikut-ikutan stres. "Jika Anda terlalu stres karena terlalu banyak duduk, maka bergeraklah dan cari cara untuk melepas stres seperti melakukan teknik pernafasan, relaksasi atau menonton film lucu," ujar Lee Berk, PhD, psikolog dari Loma Linda University, California.

Jika seseorang tidak menemukan sesuatu untuk dipertahankan mati-matian, ia tidak pantas untuk hidup" Sudahkah anda memiliki sesuatu yang siap anda pertahankan mati-matian? (Marthin Luther King)

KEMENANGAN DAN KEBAHAGIAAN. Semakin sulit suatu kemenangan diperoleh, semakin besar kebahagiaan di dalam kemenangan itu. (Pele)

MANFAAT SEHAT MAIN VIDEO GAMES. Rolf Nelson, seorang profesor psikologi dari Wheaton College, Norton, Massachusetts menyebutkan bahwa video game bisa mempertajam kemampuan berpikir dan kecepatan berpikir dan meningkatkan sisi kognitif (kepandaian) otak, terutama untuk game yang bersifat action dan puzzle.

SANG PEMENANG. Anda harus tahu anda bisa menang, Anda harus berpikir Anda bisa menang, dan Anda harus merasa Anda bisa menang. (Sugar Ray Leonard)

"KEBERHASILAN BUKANLAH UNTUK DIRAMALKAN, TETAPI UNTUK DIBANGUN."
Kita seolah bisa meramalkan siapa di antara para sahabat kita yang akan mencapai kecemerlangan hidup, dengan memperhatikan setidaknya tiga hal berikut ini;1) Apakah dia memiliki ketertarikan yang kuat kepada sesuatu yang berguna. 2) Apakah dia mengupayakan kemampuan terbaik untuk melakukan yang paling menarik baginya itu, dan
3) Apakah dia menuangkan keseluruhan jiwanya untuk menjadikan yang dilakukannya sebagai keuntungan bagi orang lain. Mario Teguh

BERSYUKURLAH. Kalau anda ingin merasakan kalau anda itu sebetulnya kaya, cukup rasakan segala nikmat yang anda miliki yang tak dapat dibeli dengan uang. Kesehatan, berkumpul dengan keluarga tercinta, merasakan segarnya udara pagi, dan banyak lagi nikmat-nikmat lainnya merupakan kekayaan yang luar biasa yang kita rasakan setiap hari.... Selamat tahun baru 2010. Joko Susilo (dot) com

SAATNYA KITA AKSI. Sedikit pengetahuan yang di-ACTION-kan jauh lebih bermanfaat daripada pengetahuan yang banyak tapi tidak diterapkan. (Kahlil Gibran)

SONGSONG MASA DEPAN LEBIH BAIK. Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather

KENALI KONTRIBUSI KITA. Jika tempat di mana dia mengabdi sekarang lalai dalam mengenali kontribusi-nya, dia tidak akan mengurangi kesungguhan dan kualitas kontribusinya, karena dia tahu dengan pasti bahwa jika dia tidak dikenali baik di sini, dia akan dikenali lebih baik lagi di tempat lain. From Mario Teguh

SEBAIK-BAIK KEKASIH DAN TEMAN ADALAH BUKU.
Engkau bisa berduaan dengannya saat semua kawan menghianati Ia takkan membongkar rahasiamu, tak pula menjelek-jelekanmu Yang kau dapatkan darinya hanyalah kebijaksanaan dan kebenaran

Sabtu, 13 Maret 2010

--Perjalanan Gubernur ke Wilayah Utara Kaltim-


Siswa SD Punya IQ Rendah Karena Makan Ubi

Namanya Narsiah. Duduk di kelas 3 di SD 008 Tina 41 di Desa Kecamatan Sebuku Nunukan. Cita-citanya menjadi guru. Ia merasa, pelajaran paling sulit bahasa Indonesia namun dirinya sangat bahagia bisa sekolah.
Narsiah bersama 107 siswa begitu istemewa mempersiapkan kedatangan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ke desanya, Jumat (5/3), pukul 17.00. Bersama teman-temanya, para siswa berseragam merah putih, dengan semangat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya.
Namun dibalik usaha Narsiah untuk menuntut ilmu, menemui kendala. Beberapa siswa masih sulit menerima pelajaran karena memiliki IQ rendah. Menurut guru yang mengajarnya, hal itu dikarenakan asupan gizi yang kurang dari pola makan masyarakatnya yang masih mengandalakan sari ubi-ubian.
"Setiap harinya, anak-anak disini masih makan enoi (sari ubi, red). Namun dengan masuknya perusahaan sawit disini. Mereka perlahan mengikuti makan nasi. Kami pelan-pelan mengajak untuk makan makanan bergizi lewat program Posyandu," kata Monika (40), yang datang ke Kalimantan, melalui program transmigrasi dari NTT.
Untuk menambah menu makanan bergizi seperti lauk pauk daging, di desa ditempati Monika dan siswa didiknya, Narsiah, masih minim. Bantuan sapi dari pemerintah setempat juga belum dirasakan. "Ada bantuan tapi, tak merata di seluruh desa. Kalau untuk tanaman sayur yang ditanam, mereka masih belajara dengan orang luar," kata Monika.
Selama perjalanan di Simanggaris, cukup banyak terdapat desa dan kampung. Rombongan Gubernur acap kali dihadang warga untuk sekedar singgah bersalaman dengan tokoh masyarakat setempat. Para siswa di sekolah desa tersebut juga ingin turut menyaksikan Gubernur dari jarak dekat. Terdapat berbagai keluhan masyarakat disampaikan kepada Gubernur. Hal itu menjadi catatan penting untuk Pemprov Kaltim membangun wilayah perbatasan RI Malaysia.
Usai, dari Simanggaris, rombongan Gubernur di perbatasan RI Malaysia, menginap semalam di areal perkantoran perkebunan sawit PT Nunukan Jaya Lestari (NJL). Uniknya, para rombongan staf dan wartawan menginap di tenda milik prajurit TNI. Untuk urusan mandi dan buang air besar, dibuatkan kamar kecil, sederhana dari triplek kayu.
Dalam kesempatan lain, Gubernur mengungkapkan tujuan mendatangi areal perkebunan di PT NJL yakni untuk mengetahui kondisi masalah di lapangan para pelaku perkebunan. Sebab, izin memperluas areal kebun sawit masih alami kendala. PT NJL sendiri memiliki Hak Guna Usaha (HGU) 20 ribu hektar, namun yang baru tergarap sekitar 6 ribu hektar.
Perjalanan, dari Simanggaris di PT NJL dan Suradong berlanjut ke Nunukan dan Tarakan. Gubernur sebelum berangkat kembali ke Balikpapan, mengunjungi SMK Negeri 2 Tarakan. Di sekolah tersebut, menyaksikan kehebatan para siswanya merakit laptop, sepeda motor dan keahlian lainnya.
Gubernur sempat memberi saran kepada Pemkot Tarakan untuk menggunakan produk dari siswa SMK, seperti sepeda motor. "Saya sarankan, para pegawai negeri sipil memakai sepeda motor rakitan dari siswa SMK dengan keringanan pembayaran," kata Awang kepada pejabat Pemkot Tarakan. (min)

--Perjalanan Gubernur ke Wilayah Utara Kaltim (2)--

Wartawan Menginap di Bulungan Indah

Malam harinya, Perjalanan berlanjut, ke Bulungan, Tanjung Selor. Tiba pukul 20.00, rombongan wartawan berjumlah sekitar 17 orang terlantar. Hotel yang dipesan pihak Protokol Pemprov Kaltim untuk penginapan para wartawan, mengaku telah diisi para sopir pejabat.
Para wartawan akhirnya keliling kota Bulungan mencari penginapan yang saat itu sudah terisi penuh. Hingga, salah satu wartawan mendapat informasi bahwa penginapan Bulungan Indah masih terdapat tiga kamar. Setiap satu kamar diisi empat orang. Kemudian, sisanya beberapa wartawan menginap di rumah warga dan penginapan lainnya.  Rombongan berlanjut ke Desa Panca Agung, Tanjung Selor.
Disitu, Gubernur berdialog dengan petani dari transmigran pulau Jawa. Mereka menginginkan adanya irigasi percetakan sawah. Desa Panca Agung kini juga mengembangkan peternakan sapi dan manfaat bio gas sebagai sumber alternatif energi.
Esoknya, Kamis (5/3) lalu, dalam kunjungan kerjanya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mendatangi langsung ke lokasi dibangunnya Jembatan Sungai Gita di Kecamatan Sebuku Nunukan. Jembatan itu begitu penting, karena dimungkinkan terbukanya jalan menuju Kecamatan Krayan yang berbatasan ke Malaysia. Dengan terbangun jalan dan jembatan Sungai Gita ke desa Paking maka membuka lagi jalan ke desa lainnya yaitu Long Bawan hingga Long Pasia di kecamatan Krayan.
Saat memantau jembatan, timbul sekelumit perbincangan kendala ditemui dilapangan pembangunan jalan. Diceritakan, awalnya, pemerintah membangun jalan dari desa Mensalong berdekatan dengan Malinau menuju ke Krayan. Namun rencana itu gagal karena daerahnya bergunung. Rencana dialihkan ke jalan telah terbangun pemerintah daerah kabupaten yakni Binuang ke Long Bawan yang kemudian dilanjutkan ke Long Midang berbatasan Malaysia.
Pembangunan jalan ke Long Midang, dinilai sia-sia karena tidak terhubung dengan jalan dari Malaysia. Parahnya, kesalahan pemerintah membuat jalan ke Suradong, perbatasan Malaysia karena negeri jiran tersebut tak setuju adanya akses keluar masuk ke desa Suradong di Malaysia. Hal itu dikhawatirkan banyaknya warga Indonesia seenaknya masuk ke Malaysia seperti terjadi saat ini di Pulau Sebatik.
Pemerintah disarankan, seharusnya kembali membangun jalan ke Long Pasia yang telah dituangkan dalam perjanjian RI dan Malaysia tahun 1965. Hal itu diamini oleh Danrem 091/ASN Kolonel Infanteri Musa Bangun yang mengetahui medan pengamanan wilayah perbatasan RI Malaysia.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengetahui ini, menekankan perlunya perencanaan yang disusun bersama instansi terkait tak terkecuali aspirasi dari masyarakat pengguna jalan. "Buat perencanan menyeluruh, undang semua terkait, Kubar diikutkan. Kita putuskan perencanaannya, baru kita cari uangnya," katanya. Ditengah perencanaan yang ingin disusun, Gubernur menekan target tahun 2010, jalan menuju Paking selesai. "Fokuskan dulu ke Paking, jangan seperti jembatan Abu Nawas," kata Awang sambil berseloroh.
Jembatan Abu Nawas dapat diartikan jembatan  itu tidak terpakai nantinya oleh masyarakat karena tidak sesuai keinginan dan kebutuhan. Bisa juga dimungkinkan, jembatan Abu Nawas merupakan jembatan tiba-tiba ada yang tak diketahui oleh jajaran pemerintah karena proyek kucuran langsung dari pemerintah pusat atau hibah luar negeri.
Jembatan Gita tidak ingin menjadi seperti jembatan Abu Nawas karena biaya cukup mahal. Jembatan menelan biaya Rp 1,5 Miliar untuk fondasi bawah lalu Rp 1,8 Miliar untuk lantai dan kontruksi lainnya bernasib beda dengan bangunan mangkrak gerbang selama jalan di Suradong yang sepi karena ditutup tanah jalan menuju desa Suradong di Malaysia. . Kemudian box culvert sebagai fondasi dari jembatan ke jalan kini dikerjakan menelan Rp 400 juta sudah teralokasi. Jembatan Paking berjarak 21 Kilometer dari Malinau. Dimana terdapat Sungai Gita merupakan objek wisata hari libur masyarakat Malinau mengunjungi air terjun dan material batu untuk bahan bangunan.
Pemprov Kaltim sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat RI memikul beban tugas yang sangat besar. Masyarakat pedalaman Kaltim berharap semua bisa tersentuh pembangunan yang menghubungkan desa mereka ke daerah luar.  hingga tak ada lagi Melalui APBN yang dikucurkan untuk pembangunan daerah, harus terealisasi dirasakan masyarakat. (min)

--Perjalanan Gubernur ke Wilayah Utara Kaltim (1)--

Singgah Makan Mie Instant Saat Menuju Muara Wahau

Kunjungan kerja Gubernur Kaltim ke wilayah utara perbatasan Kaltim melalui jalan darat, 1-7 Maret 2010 lalu, seharusnya tercatat Museum Rekor Indonesia. Karena jumlah kunjungan 400 orang, menggunakan iringan mobil 140 unit dan menempuh perjalanan 1100 Kilometer melewati 8 Kabupaten Kota yang melebihi kondisi di Pulau Jawa. Bupati Malinau Martin Billa malah lebih berani menyatakan kunjungan ini terbesar di Indonesia. Berikut petik perjalanannya.

Perjalanan kunjungan kerja Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak beserta rombongan seluruh jajarannya, ke wilayah utara Kaltim, bermula dari Samarinda menuju Bontang. Ditengah perjalanan, rombongan singgah di Desa Sebuntal Marangkayu Kukar. Di desa yang bersebelahan dengan terminal pengolahan eksplorasi minyak, Chevron, Gubernur menyerahkan bantuan 2 unit sepeda motor untuk inisiator penyuluhan peternakan sapi. Gubernur juga sempat berdialog dengan masyarakat setempat mengeluhkan perhatian perusahaan luar tersebut.
Rombongan lalu berlanjut ke kota Bontang, tepatnya rombongan singgah di Balai Latihan Kerja (BLK) yang berdampingan dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Kedua bangunan baru dibangun itu masih berada berdekatan kantor Walikota Bontang yang juga belum ditempati, di Bontang Lestari, Sekambing. Gubernur selama di kota gas disambut hangat Walikota Bontang Andi Sofyan Hasdam.
Turut dalam rombongan Gubernur adalah Danrem ASN/091 Kolonel Infanteri Musa Bangun, Direktur Bankaltim Aminuddin, Anggota DPD RI Luther Kombong dan Anggota DPRD Kaltim Puji Astuti. Rombongan juga diikuti para kepala SKPD Pemprov Kaltim yakni Kepala Disdik Kaltim, Muhsyarim, Kepala Diskominfo Jauhar Effendi, Kepala Dinas Peternakan, Ibrahim dan Disperindagkop Yadi Sabianoor.
Kesempatan yang sangat jarang dikunjungi Gubernur, Walikota Bontang mengharapkan Pemprov Kaltim mendorong pihak BUMN berada di Bontang seperti Pupuk Kaltim dan PT Badak, menjual kelebihan listrik kedua perusahaan itu kepada PLN setempat. Penjualan listrik ini semata-mata untuk mengatasi kesulitan listrik dihadapi masyarakat Bontang. Selain itu, Pemkot Bontang mengungkapkan keinginan wilayah Sidrap dilepas dari Kutai Timur. Karena, selama ini warga Sidrap setiap kali memerlukan pelayanan publik selalu ke Bontang. Menanggapi itu, Gubernur Kaltim meminta Pemkot Bontang lebih arif untuk penyelesaian masalah tata ruang. "Saya setuju, wilayah Sidrap masuk Bontang. Namun untuk permintaan lahan hutan lindung,  sebaiknya dipikirkan lagi, karena akan percuma hutan lindung tidak bisa digunakan untuk pembangunan. Penilaian saya lebih baik Bontang Lestari, Sekambing untuk dikembangkan dimana lahan hutan lindung disana bisa dikonversi untuk itu," kata Awang.
Perjalanan kemudian berlanjut sore harinya ke Sangatta Kutai Timur dengan menyempatkan mendatangi Rumah Sakit dan Stadion Sepakbola di Bukit Pelangi. Malam harinya, Gubernur melakukan rapat kerja dengan Bupati Kutim Israan Noor. Esok harinya, hari kedua kunker Gubernur, Selasa (2/3), perjalanan berlanjut ke Muara Wahau, ke 2 perusahaan sawit grup Astra dan Sinar Mas.
Di tengah perjalanan yang rusak parah, Gubernur sempat turun mobil LC Toyota, dua kali. Pertama, di jalan antar Sangatta Simpang Perdau memantau titik longsoran. Kedua, di jalan pertengahan menuju Muara Wahau, tepatnya salah satu warung kelontongan. Awang mencoba  untuk rileks otot tubuh dan menyantap mie instant. Maklum, selama perjalanan di bekas Kabupaten dipimpinya, mobil iringan rombongan perlahan melewati setiap lubang jalan aspal.
Di Muara Wahau, rombongan Gubernur mendatangi kedua grup perusahaan sawit, cukup menyita waktu dan tenaga. Perjalanan selanjutnya ke Tanjung Redeb, mulai bergerak, pukul 18.00 meninggalkan Kutai Timur. Hingga pukul 22.00, rombongan singgah di Kecamatan Kelai Tanjung Redeb. Rombongan menyantap makan malam. Momen makan malam itu, Gubernur bertekad akan menghitamkan lintas Kalimantan. Perjalanan lalu berlanjut dan tiba di ibukota Kabupaten Tanjung Redeb, Berau, pukul 01.00.
Gubernur Kaltim selama di Berau, meresmikan peletakan pertama pembangunan perluasan Bandara Kalimarau, meresmikan pasar Sanggam Adji Dilayas Jl H.M Ayoeb Kilometer Lima yang merupakan pasar modern terbesar di Kalimantan danmelakukan  peletakan batu pertama pembangunan boiler baru di PLTU Lati berkapasitas 40 Ton/jam.
PLTU Lati saat ini dipasok batubara dari Berau Coal 70 ribu ton per tahun. Dimana, PLTU cukup hanya membayar batubara seharga royalti kepada pemerintah yang lebih rendah daripada harga batubara untuk komersial. PLTU Lati menghasilkan listrik 3,6 MW. Beban listrik di Tanjung Redeb, saat ini mencapai 11 MW. PLTU Lati dibangun atas kerjasama PLN Wilayah Kaltim dan PT Indo Pusaka Berau. (min)