Jumat, 06 Agustus 2010

Persisam Jangan Andalkan APBD

General Manager Persisam Harbiansyah
@ Ratusan Suporter Persisam Demo DPRD Samarinda

SAMARINDA, TRIBUN -
Pemkot dan DPRD Kota Samarinda meminta klub sepakbola kebanggan masyarakat kota Tepian, Persisam Samarinda secara perlahan mengurangi ketergantungan dana hibah dari APBD (Anggaran Pembangunan Daerah) tiap tahunnya dalam berlaga kompetisi ISL (Indonesia Super League).
Mengenai Persisam yang alami kekurangan anggaran karena hanya mendapat Rp 15 Miliar dari APBD P 2010 untuk hadapi kompetisi ISL 2010/2011, pemerintah berjanji mencari solusinya dengan melakukan pertemuan lanjutan pada 10 Agustus mendatang yang dihadiri DPRD dan Pemkot Samarinda bersama General Manajer Persisam Harbiansyah Hanafiah serta perwakilan suporter Persisam.
Demikian hal itu terungkap hasil pertemuan perwakilan suporter, manajemen Persisam bersama DPRD dan Pemkot Samarinda digelar di ruang sidang utama Kantor DPRD Samarinda Jl Basuki Rahmat, Rabu (4/8). Pertemuan ini digelar ketika ratusan suporter Persisam meluruk ke kantor perwakilan rakyat tersebut menuntut solusi atas klub sepakbola mereka yang terancam mundurnya manajer Persisam. Aksi suporter ini dikawal ketat aparat Poltabes Samarinda.
Dalam dialog pertemuan ini, Kepala Bapedda Samarinda Ali Fitri menjelaskan pemerintah sudah alokasikan dana Rp 15 Miliar pada APBD P 2010 saat Harbiansyah melanjutkan kepengurusan Persisam yang tengah berkompetisi di ISL. Saat itu, pemerintah mencairkan dana hibah Rp 3 Miliar karena posisi dana hibah yang bisa dimanfaatkan.
Namun dalam pembahasan APBD P 2010 beberapa waktu lalu, pemerintah lakukan perhitungan kembali bahwa ada kegiatan sepakbola setengah kompetisi sampai Desember 2010 yang akhirnya ditetapkan angka Rp 15 Miliar.
"Tapi untuk Januari, Februari, Maret dan Juni, (2011, red) itu tidak ada uangnya pak. Padahal November dan Desember ada kontrak pemain dibayar dimuka. Kalau tidak, Persisam tidak ada pemain. Atas pertimbangan itulah maka dapat angka ada penambahan Rp 6 Miliar," kata Ali saat dialog di DPRD.
Hal ini lalu ditanggapi Harbiansyah, bahwa dirinya akan membuat LPJ (laporan pertanggung jawaban) selama kepengurusannya penggunaan Rp 3 Miliar. Lanjutnya, ia akan membuat RKP (Rencana Kegiatan Perencanaan) perubahan dari penggunaan Rp 12 Miliar. Padahal, pengurus Persisam harus menanggung pekerjaan pengurus Persisam lalu. "Uang saya Rp 9 Miliar bagaiamana saya pertanggung jawabkan. Saya akan membuat RKP perubahan yang tidak membengkak tapi menurun," katanya.
Harbiansyah mengaku bila tahu dari awal bahwa Rp 13 Miliar tidak ada. Dirinya tak akan terima. "Kalau saya terima, saya harus bertanggung jawab penuh. Resiko ada, macam-macam, umur 65 tahun mau diborgol. Yang riil aja kita kerja. Ini bukan sok moral. Kita bajingan juga. Karena bisa melawan bajingan-bajingan, maka saya Ketua PP (Pemuda Pancasila, red) 12 tahun," katanya.
Saat dialog, Ali Fitri mengaku sebagai pecinta sepakbola juga menjelaskan pemerintah tak ingin Persisam tidak ikut kompetisi ISL hanya karena kekurangan dana sehingga tiga stadion sepakbola yang megah di Samarinda menganggur. Namun, Persisam juga tak bisa tergantung dengan pemerintah untuk sumber dana.
"Ketergantungan Persisam atas pemerintah kalau bisa tiap tahun dikurangi. Bagaimana caranya, kita bersama-sama carikan solusinya agar Persisam mandiri. Misalnya mandiri mengelola stadion sendiri atau diberikan kegiatan-kegiatan lain. Yang akhirnya, beban pemerintah berkurang," kata Ali mantan Kepala Dispenda Samarinda.
Ali mencontohkan Persib Bandung dan PSM Makassar yang cukup berhasil mandiri mengelola klub sepakbolanya dengan mendirikan badan usaha atau Perusahaan Terbatas (PT). Persisam juga diharapkan pemerintah untuk diberi peluang mandiri mencari dana dengan meniru dua klub tersebut.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Samarinda Fatimah Asyari mengingkan Persisam tetap tumbuh dan berkembang tapi tidak mengandalkan anggaran dari pemerintah. DPRD dan Pemkot Samarinda sudah melakukan pembicaraan untuk regulasi agar Persisam bisa mandiri.
"Sangat bagus, kalau ada PT atau diberikan pekerjaan-pekerjaan sehingga Persisam tidak lagi tergantung APBD. Soal Persisam kekurangan anggaran, DPRD dan Pemkot bersama Persisam bersama-sama melakukan pertemuan lagi. Saya tak bisa memutuskan disini karena ada mekanisme di Dewan bahwa keputusan ditangan seluruh Fraksi-Fraksi di DPRD," kata Fatimah mengakhiri pertemuan. (min)

Silahkan Pakai Dana Pembayaran PT NCR

General Manager Persisam Harbiansyah Hanafiah menjelaskan pihaknya siap bersama DPRD dan Pemkot Samarinda mencari solusi atas kekurangan dana Persisam menghadapi kompetisi ISL 2010/2011 yang akan digelar pertemuan lanjutan pada 10 Agustus mendatang.
Dirinya menawarkan bila ada anggaran untuk pembayaran pekerjaan kontraktor PT NCR atas Bandara Samarinda Baru (BSB) untuk dipakai Persisam sebesar Rp 5 Miliar. Solusi lain, Persisam mendapat pinjaman dana dari Bankaltim untuk menutupi kekurangan dana.
"Silahkan kalau mau pakai dana pembayaran kontraktor BSB dari PT NCR untuk kepentingan Persisam. Asal dana itu dibayar. Atau juga meminjam dana dari Bankaltim seperti dilakukan KONI Kaltim pada waktu lalu," katanya yang menjadi pimpinan perusahaan kontraktor dari PT NCR dalam pekerjaan BSB. (min)

ISL 2011, Kerangka Tim Persisam Lalu Dipertahankan

Pelatih Persisam Hendri Susilo

SAMARINDA, TRIBUN - Ditengah kondisi krisis keuangan yang hanya mendapat anggaran Rp 15 Miliar dari pemerintah daerah Kota Samarinda, tim Persisam Putra Samarinda diam-diam terus mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ISL 2010/2011.  Persiapan itu diantaranya pihak manajemen mempertahankan Hendri Susilo sebagai pelatih Persisam. Selain itu, manajemen dan pelatih menyiapkan sejumlah pemain U 21 Persisam yang diseleksi untuk pantas masuk tim Persisam berlaga di ISL.
Hendri, sendiri kini sedang berburu pemain asing dan lokal yang pantas bergabung ke tim Persisam di Jakarta dan Malang Jawa Timur. Ia mencoba melihat kemampuan pemain yang pantas mengganti selepas beberapa pemain lama Persisam pergi. Bahkan, ada rencana tim Persisam paling lambat akan berlatih dan berkumpul pada pertengahan bulan puasa.
Namun, rencana tim Persisam dilatih Hendri masih menunggu instruksi dari GM Persisam. "Rencananya untuk awal mengumpulkan pemain dulu. Tapi, semua tergantung Bapak (Harbiansyah, red). Saya menunggu instruksi. Paling lambat, pemain dikumpulkan pertengahan bulan puasa. Mulai Latihan fisik dulu baru ditingkatkan lagi sampai kompetisi ISL dimulai bulan September," kata Hendri dihubungi melalui via ponsel seluler.
Mengenai, pemain yang akan digaet Persisam, Hendri yang kini berada di luar Samarinda belum melaporkan siapa saja pemain yang harus diikat kontrak kepada manajemen Persisam. "Belum ada yang saya laporkan pemain yang harus dikontrak Persisam. Saya melihat-lihat pemain karena banyak agen-agen. Mana tahu ada yang cocok di tim (Persisam, red). Saya juga ke Jakarta dengan misi yang sama. Tapi belum ada yang saya laporkan ke manajemen," katanya.
Mengenai komposisi tim Persisam dalam kompetisi ISL mendatang, Hendri membeberkan bahwa tim Persisam yang lama tetap dipertahankan. "Yang jelas, kerangka tim kemarin yang dipertahankan. Tapi semuanya belum final," katanya.
Ditanya, kemungkinan perginya striker Zainal Arif dan gelandang serang Denilo dari Persisam, Hendri sudah mempersiapkan pemain pengganti. "Semuanya belum final, dengan mereka pergi, ada ancang-ancang mengganti posisi mereka. Pemain asing ada, pemain lokal ada. Tapi, baru ngomong-ngomong belum bisa diumumkan," katanya.
Sebelumnya, General Manager Persisam Harbiansyah menegaskan akan mempertahankan Hendri Susilo sebagai pelatih. "Hendri, tetap (pelatih, red). Saya diam-diam sudah hubungi Hendri. Tanggal 8 Agustus ini untuk melihat agen pemain asing, Herdiman Kotto (membuat laga persahabatan, red)," katanya saat diwawancarai sejumlah wartawan di kantor DPRD Samarinda, Rabu (4/8) lalu.
Harbiansyah juga mengungkapkan striker tim nasional Thailand, Pipat Tonkaya meminta berhenti dari Persisam. Komposisi tim Persisam yang dipertahankan sekitar 70 persen dimana 30 persen jumlah pemain Persisam dicoret. Salah satu pemain yang bertahan adalah Sembiring yang ingin tetap di Persisam. "Sembiring ingin tetap di Persisam kalau saya manajernya. Tapi kalau bukan, dia terpaksa cari klub lain," katanya. (min)

 U 21 Siap

Menghadapi kompetisi ISL 2010/2011, tim Persisam U 21 telah lebih siap daripada tim seniornya Persisam di kompetisi ISL. Seluruh pemain U 21 dari seluruh Indonesia telah berkumpul dan berlatih dengan pelatih yang ditunjuk Aep.
"Anda perlu tahu sendiri, U 21 Persisam sudah siap untuk ISL. Sudah ada di mess Pusam. Bukan pelatih aja. Pemainnya sudah ada dari seluruh Indonesia," kata Harbiansyah diwawancarai, Rabu (4/8) lalu. 
Tim U 21 ini direncanakan akan menjadi tim Persisam pada kompetisi ISL akan datang. Sehingga manajemen Persisam, tak perlu sulit lagi mencari pemain mahal. "Tidak hanya untuk kompetisi U 21 ISL, tapi juga untuk tim Persisam mendatang. Pelatihnya Aep Berlian bekas pemain Pusam dan adiknya Avip. Pelatih itu terkenal di Indonesia dari bangkalan juga sudah kita tarik," kata Harbiansyah. (min)