Minggu, 18 Januari 2009

Para Ibu Rumah Tangga Lomba Bubur Asyura




PAGI HARI, para ibu rumah tangga dari berbagai lingkungan RT berdatangan. Mereka membawa sebuah wadah mangkok besar berisi bubur khas lengkap dengan sayur-sayuran dan hiasan buah- buahan. Tiba di tempat acara, sekitar pukul 09.00 Minggu (18/1) jadwal acara juga belum dimulai.
Di rumah ketua RT 12, Abdul Mukmin, rupanya ibu-ibu masih tak cukup puas menata buburnya dengan hiasan. Mereka tetap saja asyik terus merapikan dengan teliti memasang sejumlah hias sayur dan buah dibagian bubur yang diperlombakan. Meski acara mau dimulai.
Pada hari itu dilangsungkan lomba bubur Asyura yang diselenggarakan ormas Gerakan Moralitas Bersatu (Gemob) di Jalan Raudah 3 Teluk Lerong Ilir Samarinda. Acara tersebut memperingati Tahun Baru Islam 1430 H untuk meningkatkan tali persaudaraan dan silahturami.
Pada acara yang dihadiri warga sekitar Jalan Raudah ini berusaha meningkatkan tali Silahturahmi di pemukiman. Silahturami diyakini seseorang akan dipanjangkan umurnya, dimudahkan rezeki dan meningkatkan iman taqwa kepada Allah SWT.
Agar lebih meriah, acara lomba bubur Asyura yang diikuti 21 lingkungan RT ini dilakukan penjurian untuk mencari pemenang. Hadiahnya pun cukup lumayan seperangkat pakaian muslim dan alat sholat. Tidak hanya itu bubur Asyura yang terkumpul cukup banyak hingga 21 macam dilelang. Dari lelang bubur, terkumpul dana Rp 6 juta. Dana ini akan digunakan lagi untuk kegiatan sosial lainnya.
"Acara lomba Asyura ini mengasah menciptakan rasa masakan yang nikmat dan membuat kreasi sebagus mungkin. Bubur Asyura ini sudah menjadi masakan khas tradisi umat Islam di Indonesia selain juga mengenang perjuangan Rasul membela Islam," kata Eduar.
Gemob baru berdiri 13 Desember 2008 lalu berencana akan menggiatkan beberapa program membantu masyarkat secara luas. Di bidang kesehatan, ormas ini akan melaksanakan fogging untuk pemberantasan demam berdarah. Ada juga pemberian seperangkat alat tulis dan pakaian sekolah kepada anak kurang mampu.
"Mengadakan pengajian dan majelis yang dananya secara bersama-sama. Dana yang kami kumpulkan hari ini sebesar Rp 6 juta akan kami arahkan ke kegiatan sosial secara transparan. Kegiatan lomba bubur Asyura ini juga mengenang perjuangan umat Islam melawan musuhnya," kata Abdul Mukmin.
Dikatakan pula, bubur Asyura merupakan kuliner dari kalangan ulama penyebar agama Islam di Indonesia. Bubur dengan sebutan bahasa arab ini dicampur dengan bahan-bahan rempah disesuaikan selera khas masyarakat suku melayu.
"Mulai dari bumbu, sayur hingga disadingkan dengan lauknya berupa ikan asin. Tak ketinggalan sambal pedas dari lombok dan tomat. Menurut cerita juga bubur Asyura melambangkan kesengsaraan dihadapi kaum pengikut Rasul menghadapi blokade bangsa Quraisy," kata Abdul.
Saat itu, umat Islam dikepung tentara selama enam tahun. Untuk bertahan hidup, pengikut Rasul sampai memakan serbuk kayu dan daun tersisa. Dan itu dicampur dengan air menjadi bubur agar dapat dimakan. Hingga sekarang, menurut pengalaman Abdul Mukmin hal itu masih terjadi sebagai rasa cinta kepada Rasul. Namun bubur tersebut kali ini dicampur bahan sederhana seperti kentang dan singkong.
Lomba Asyura yang diikuti perwakilan ibu rumah tangga dari perbedaan 21 RT ini menarik sejumlah tokoh masyarkat maju calon legislatif Pemilu 2009. Hadir yang mengikuti lelang diantaranya Sudarno dari partai PDIP, Suriansyah , Umar Dani dan Siti Qomariah dari partai PAN. Mereka dengan ikhlas memberikan sumbangan lelang sejumlah uang untuk digunakan kembali kegiatan sosial dan keagamaan. (m20)

Tidak ada komentar: