Rabu, 22 Juli 2009


Kebakaran di Jl Cermai Disebabkan Bensin Tumpah
@ Kasus Travo Makan Korban Luka Bakar Diselidiki

SAMARINDA, TRIBUN - Hasil penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Poltabes Samarinda, atas kasus kebakaran menghanguskan belasan rumah di Jl Cermai Samarinda Selasa (22/7) lalu, diduga kuat penyebabnya dari keributan istri tua dan istri muda oleh suami Wahyu Tarmizi (37). Keduanya ribut mengakibatkan tumpah bensin sampai mengenai kompor minyak tanah dengan api yang sedang menyala. Api lalu membakar bengkel dan merembet ke rumah lainnya terbuat dari kayu.
Pada hari kejadian, polisi pun telah lakukan pemeriksaan terhadap pemilik bengkel, Tarmizi atas kejadian kebakaran yang merugikan materi ratusan juta rupiah. Sedangkan kedua istrinya, belum bisa diperiksa polisi, mengingat kondisinya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Kasat Reskrim Poltabes Samarinda Kompol A Yusep Gunawan mengatakan kedua istri tua, Fitriah dan istri muda, Liana belum ditetapkan statusnya tersangka atau tidak menjadi penyebab kebakaran. Polisi memilih menunggu pemeriksaan lebih lanjut keduanya yang sedang penyembuhan sakitnya.
Namun tidak menutup kemungkinan istri tua dan istri muda mengarah terancam hukuman penjara atas tindakan pidana bila terbukti. "Tidak menutup kemungkinan, kasus ini mengarah tindakan pidana dengan tuduhan penyebab terjadinya kebakaran. Pasal 187 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," kata Yusep.
Sementara itu, kasus terbakarnya travo instalasi listrik di simpang tiga Jl Antasari dan Jl Slamet Riyadi atau Muara, polisi masih menyelidikinya. Sebuah motor korban Jupiter MX KT 5456 WN warna merah hitam, diamankan di Poltabes Samarinda. Korban terbakar Mahmud (44), belum bisa dimintai keterangan mengingat masih dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu. "Kami masih menyelidikinya," kata Yusep.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sehari saja, tiga warga Samarinda telah menjadi korban kebakaran. Mereka itu Fitriah, 36 dan Liana, 25, keduanya istri dari pemilik bengkel, tempat bermula api kebakaran di Jl Cermai yang menghanguskan 16 rumah, Selasa (21/7), sekitar pukul 10.00. Kemudian, malam harinya, pukul 19.00, sebuah trafo listrik, meledak dan terbakar berakibat pengendara melintas, Mahmud, 44, terkena api.
Pada hari itu, semua korban kini dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu. Mereka mendapat perawatan medis dengan sekujur tubuh yang luka bakar dengan kain perban. Info dihimpun, luka bakar ketiga korban ini cukup serius diatas 50 persen. (min)


Bantuan Korban Kebakaran Mengalir...


Atas terjadinya peristiwa kebakaran di Jl Cermai Samarinda, sejumlah warga terus menyalurkan bantuannya ke pos bantuan korban kebakaran didirikan tak jauh dari lokasi kebakaran. Pos didirikan dengan bantuan LSM Pelik. Selain itu, warga sekitar mendirikan dapur umum tepat dibelakang rumah-rumah yang hangus terbakar.
Pantauan Tribun, sekitar pukul 17.00, kemarin, bantuan datang dari LSM Formas SJ (Forum Masyarkat) Sjahriee Jaang. Bantuan yang diterima berupa terdiri 28 karung beras 10 kg, 28 kardus mie instan, 28 paket peralatan tulis dan tas anak sekolah serta 28 paket sembako. Bantuan ini langsung diterima oleh Ketua RT 01 Kelurahan Kampung Jawa, wilayah pemukiman yang terbakar.
"Kami bersyukur sekali mendapat bantuan dari Formas SJ. Semoga ini mempeerat persatuan kesatuan masyarakat kita. Dengan tidak membedakan suku atau asalnya," kata Ketua RT yang mewakili korban kebakaran.
Selain bantuan itu, sejumlah pengendara yang melintas di Jl Cermai pun memberi sumbangan uang recehan. Mereka memberikan di kotak sumbangan yang diedarkan petugas dari LSM yang ikut membantu korban kebakaran. (min)

Tidak ada komentar: