Minggu, 24 Januari 2010

Tongkang Angkut Enam Buldozer Tabrak Jembatan Mahakam


Terjadi Goncangan Seperti Gempa
Jembatan Mahakam, yang menjadi langganan tabrakan tongkang kapal, kembali mengalami tabrakan lagi. Kali ini dari ponton tongkang RMN 352 membawa 6 alat berat buldozer yang ditarik tug boat KSA Kumala, Sabtu (23/1), sekitar pukul 14.00. Akibatnya, pagar besi pengaman dari salah satu jembatan berada di tengah sungai, bengkok.
Tongkang yang menabrak jembatan, cukup keras. Hingga menimbulkan kepanikan para pengendara. Mereka terpaksa berhenti sesaat diatas jembatan karena alami goncangan dua kali layaknya gempa. Bahkan salah satu pengendara roda dua sempat terjatuh mengenai badan jalan.
Usai tabrakan, tongkang berukuran besar menabrak jembatan ini, menyangkut di sisi pengaman pilar jembatan. Untuk meloloskan dari jembatan, tongkang harus dievakuasi dengan bantuan dua tug boat lagi dengan pengawasan polisi dan petugas Adpel Samarinda. "Kami berkoordinasi Adpel Samarinda melakukan evakuasi dengan bantuan dua tug boat. Tongkang akhirnya berhasil dievakuasi," kata Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Samarinda AKP Eko Budiarto, usai evakuasi di sungai Mahakam.
Pantauan Tribun, tug boat berada di belakang tongkang yang menabrak jembatan menarik dengan tali agar posisi tongkang lurus kembali. Tongkang kemudian bergerak karena didorong arus sungai kebetulan sedang deras. Memanfaatkan celah dari pilar jembatan dan arus sungai, tongkang bergerak lolos dari pilar-pilar jembatan.
Polisi yang menyelidiki kecelakaan ini segera mengamankan nakhoda beserta tug boat dan tongkang memuat alat berat ke Pelabuhan Samarinda. "Tug boat bersama tongkang yang memuat enam buldozer kita amankan dulu. Nakhodanya masih kami mintai keterangan untuk mengetahui penyebab kejadian ini," jelas Eko.
Dugaan sementara, terjadinya tabrakan tongkang di sisi pagar pengaman pilar jembatan mahakam akibat derasnya arus sungai Mahakam. Tongkang yang ditarik tug boat sulit dikendalikan karena posisi yang sudah miring tak bisa lolos dari celah pilar jembatan hingga menghantam pengaman pilar jembatan. (min)


Tiga Kali Berturut-turut Ditabrak
Arus sungai Mahakam yang deras beberapa hari terakhir ini, bagi kapal yang berlayar, harus berhati-hati melewati Jembatan Mahakam berdiri sejak tahun 1980 an ini yang kondisinya memperihatinkan. Menurut salah satu pekerja kapal di sekitar lokasi kejadian Jembatan Mahakam, Sulaiman (60), mengatakan terhitung sudah tiga kali kecelakaan menyerempet pilar jembatan setiap hari berturut-turut.
"Ada tiga kali pak kejadian ini berturut-turut setiap hari mulai Kamis (21/1), lalu. Pertama, tongkang hanya menyerempet pagar pilar pengaman jembatan. Kedua, tongkang larut akibat talinya putus mengenai besi pengaman pilar jembatan hingga bengkok, namun bisa lolos. Nah, yang ketiga ini ibarat sepakbola titik 12 pas, tongkangnya tertahan setelah menabrak," kata Sulaiman.
Sebelumnya, diketahui bersama, kondisi Jembatan Mahakam yang mengalami keretakan telah dilaporkan Pemprov Kaltim ke Menteri PU. Kondisi jembatan yang retak, dikhawatirkan, rawan ambruk mengingat beban berat kendaraan yang melintas terus bertambah. Pemprov Kaltim masih terus melakukan pemeliharaan jembatan agar keretakan tidak terus terjadi. (min)

Tidak ada komentar: