Selasa, 19 Januari 2010

Terdepan di Bidang Tropika Basah


 --Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman--
Dearah Kaltim sepanjang tahun mempunyai iklim cuaca hujan sepanjang tahun. Potensi inilah yang sedang dikembangkan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang memilih Pola Ilmiah Pokoknya adalah tropika basah.
"Kami menawarkan pendidikan tinggi dengan pemanfaatan pengelolaan pertanian dalam iklim tropika basah. Kalau seseorang ingin belajar tropika basah di Fakultas Pertanian inilah tempatnya. Berbeda dengan tempat lainnya seperti Jawa yang memiliki iklim kemarau dan hujan yang tentunya cara pertanianya sedikit berbeda," kata Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian Unmul.
Saat ini, mewujudkan pendidikan tinggi, Fakultas Pertanian Unmul terdepan di bidangnya menghadapi tantangan dengan cukup banyaknya berdiri lembaga serupa. Hal ini karena izin membuka pendidikan tinggi sekarang cukup mudah. Maraknya dibuka lembaga pendidikan serupa di daerah-daerah, mempengaruhi jumlah mahasiswa yang mendaftar di Fakultas Pertanian Unmul yang telah berdiri pertama kali 1962.
Jumlah mahasiswa saat ini, mencapai 898 mahasiswa telah meningkat pendaftar tiap tahunnya pada tahun 2009 mencapai 250 mahasiswa. Yang sebelumnya pada tahun 2004, 2005 dan 2006, jumlah mahasiswa mendaftar menyusut dibawah 200 orang.
"Untuk meningkatkan kembali minat mahasiswa mendaftar, kami melakukan sosialisasi masyarakat bahwa pertanian sangat penting untuk menjadi mata pencarian. Dengan motto kami bahwa pertanian menjamin masa depan," kata Dr Krishna.
Lebih jauh, manajemen akademik terus memperbaiki diri dengan perkembangan yang ada seperti perampingan hanya ada 2 Program Studi yakni Agrotekhnologi dan Agribisnis. "Kami rencananya kembali melakukan akreditasi ulang pada pertengahan tahun 2010 untuk penilaiannya," katanya.
Selain mempelajari pertanian tropika basah, mahasiswa juga mendapat tambahan mata kuliah kewirausahaan. Mahasiswa dapat mengembangkan potensi pertanian melalui usaha mandiri. "Harapan kami, mahasiswa juga memanfaatkan usaha tani yang bisa dikelola," katanya.
Selain teori mata kuliah pertanianan yang didapatkan, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti praktikum. Porsi praktikum 20 sampai 30 persen dari beberapa mata kuliah pertanian. Mahasiswa juga diberikan tugas tambahan berupa membuat makalah untuk perluasan wawasan. (min)

Dosen dan Mahasiswa Saling Diskusi


Saat ini, Fakultas Pertanian mengembangkan pendekatan belajar melalui Student Center Learning (SCL). Metode ini sudah diterapkan oleh pengajar dosen dengan mengajak mahasiswa lebih banyak diskusi. Dosen tak hanya memberika teori bahan kuliah namun juga melemparkan isu aktual yang dibahas bersama.
Misalnya saja pencanangan kebijakan pemerintahan untuk swasembada beras, maka mahasiswa harus jeli melihatnya apakah program itu bisa terealisasi atau tidak. "Jadi mahasiswa, tidak datang, duduk dan dengar kemudian pulang saat kuliah," kata Dekan Fakultas Pertanian Unmul, Ir H Gusti Hafiziansyah, M. Si.
Program ini SCL ini sejak tahun 2008. Dosen cukup menyiapkan hand out persentasi dan mahasiswa menyimak tanpa perlu mencatat. Disitu dosen melemparkan sebuah persoalan yang akan dibahas bersama untuk mencari solusinya.
"Kami berusaha mahasiswa tidak pasif. Alhamdulillah, dengan cara ini, mahasiswa lebih terampil dalam memberikan penjelasan saat seminar maupun ujian persentasi," katanya. (min)

Tidak ada komentar: