Senin, 02 Februari 2009

200 Rumah Ludes di Loa Duri Terbakar


SAMARINDA - Sekitar 250 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal setelah kobaran api melalap sedikitnya 200 rumah di RT 05, RT 06, dan RT 07 Desa Loa Duri, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (2/2) pukul 17.00 Wita
Api merambat cepat bersama terpaan angin kencang hingga dalam sekejap menghanguskan ratusan rumah di pemukiman padat yang umumnya terbuat dari kayu itu.
"Api membesar begitu cepat, hanya dalam hitungan menit sudah menjalar kemana-mana. Semua jadi panik. Saya dan banyak di antara kami tidak sempat selamatkan barang-barang berharga," kata Poniran, seorang buruh bangunan yang rumahnya turut ludes di RT 06 Loa Duri.
Pihak kepolisian hingga tadi malam telah mendata sekitar 200 rumah warga yang ludes terbakar. Kondisi terparah terlihat di kawasan rumah yang terletak di pinggir Sungai Mahakam. Kobaran api dengan cepat menjalar dan melalap rumah demi rumah. Angin yang kencang dan bahan bangunan dari kayu, membuat api berkobar hebat dan menjalar tak terbendung.
Puluhan anggota pemadam kebakaran yang dikerahkan dari Tenggarong, Samarinda, serta sejumlah perusahaan kayu lapis di Loa Janan tidak mampu seketika mengisolasi api.
Sekitar tiga jam kemudian, kobaran mulai padam, setelah hampir semua bangunnan di tiga RT itu rata dengan tanah. Hingga pukul 20.00, beberapa puing masih menyala. Hawa panas masih terasa dari puing-puing rumah yang membara itu.
Sebagian warga korban kebakaran mengungsi ke Masjid Baiturrahman, Loa Duri. Masjid lumayan besar dengan halaman yang cukup luas ini terletak persis di depan lokasi kebakaran. Barang perabotan rumah tangga yang bisa diselamatkan turut juga dibawa. Tapi tak sedikit hanya menyisakan baju di badan. Korban juga ada yang mengungsi di tempat keluarga mereka di RT lainnya Loa Duri. Mereka tak menduga kebakaran sangat besar dan meludeskan seluruh harta benda yang berharga.
"Di sini belum pernah terjadi kebakaran sejak saya mendirikan rumah tahun 1981. Saya memang ada firasat hari ini karena gelisah sepanjang hari, sampai-sampai saya tak masuk kerja. Ternyata terjadi kebakaran ini," kata Eko, salah seorang warga di RT 06 yang rumahnya turut ludes. Eko menambahkan, kebakaran kali ini adalah yang terbesar dalam sejarah di Loa Duri.
Kapolsekta Loa Janan AKP Kelana Jaya yang dikonfirmasi tadi malam menyatakan belum bisa memastikan penyebab musibah kebakaran yang cukup besar ini. Pihaknya masih di lapangan mengumpulkan keterangan dari saksi dan korban kebakaran.
"Kami masih mengumpulkan keterangan dengan penyelidikan. Penyebabnya belum bisa kita simpulkan. Sementara ini api cepat membakar rumah terbuat dari kayu. Pemadam kebakaran juga sudah maksimal datang ke lokasi pukul 18.00 dari Tenggarong, Samarinda Seberang dan perusahaan," kata Kelana.
Menurut sejumlah saksi yang melihat asal api, api berasal dari salah seorang rumah sewaan milik Arbibi. Rumah tersebut dalam keadaan terkunci saat api melalap dapurnya. Warga sekitar yang berjumlah 15 orang mencoba mendobrak untuk memadamkan api. "Kami coba dobrak, tapi pintunya terkunci. Api sudah sangat besar, sulit sekali dikendalikan," kata Poniran yang rumahnya ikut terbakar. (m20)

Tidak ada komentar: