Rabu, 18 Februari 2009

Tiga Bom Meledak di Sempaja


* Simulasi Penutupan Pelatihan Pra Ops Mantap Brata Pemilu 2009
SAMARINDA, TRIBUN - Simulasi penutupan pelatihan Pra Ops Mantap Brata Pengamanan Pemilu 2009 Kalimantan Timur, Rabu (18/2) Polda Kaltim di halaman parkir Stadion Madya Sempaja diwarnai tiga ledakan bom.
Dua bom mengeluarkan ledakan keras terjadi secara berentetan ketika kampanye calon presiden di Samarinda. Kemudian satu bom lagi meledak dengan jilatan api membumbung tinggi yang dipasang teroris di dekat kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).
Sebelumnya, pada simulasi peledakan bom teroris, sang pelaku tertangkap. Densus 88 Anti Teror membawa pria dicurigai itu dihadapan Kapolda Kaltim Irjen Pol Andi Masmiyat. Membawa tas selempang, sang teroris mengaku bom tersebut meledak memakai aktif nada ponsel.
Ponsel lalu dipegang Kapolda dan kemudian dipencet akhirnya meledakan bom di depan kantor KPUD. Tim Gegana Brimob Polda Kaltim, penjinak bom lalu menyisir lokasi sisa ledakan.
Aksi lainnya terdengar rentetan desing suara peluru, penembakan water canon dan empat penembak jitu terjun diatas ketinggian sekitar 30 meter. Aksi tersebut terdapat dalam 8 tahapan simulasi mulai dari munculnya aksi unjuk rasa di KPUD hingga penjarahan terjadi di kawasan kota (lihat boks.)
"Skenario dari simulasi pengamanan ini berdasarkan pengalaman yang ada. Pelatihan ini sebenarnya akumulasi persiapan Polda Kaltim mengamankan Pemilu 2009 menuju masa kampanye pada tanggal 16 Maret mendatang," kata Kapolda Irjen Pol Andi Masmiyat usai gelar penutupan pelatihan.
Simulasi disaksikan para pejabat pimpinanan daerah, Wakil Gubernur Farid Wadjdy, Ketua KPUD Kaltim Andy Sunandar S Hut dan pimpinan cabang partai politik. Mereka mendapat penjelasan langsung dari Kapolda setiap tindakan polisi upaya mengatasi gangguan keamanan.
Salah satu aksi menegangkan diperagakan tim VVIP Protection Polda Kaltim. Tim bertugas pengawal calon presiden (capres) memiliki kemampuan menembak dan aksi mengendarai mobil berkecepatan tinggi menghindari serangan musuh.
Lain pula dengan peragaan mengatasi ratusan massa unjuk rasa yang anarkis. Tahapan pengamanan pun dilakukan sesuai prosedur. Personil Satuan Dalmas dilengkapi tameng rupanya tak cukup menghadapi amukan massa ditambah kekuatan PHH anti huru hara dan penembak jitu. kendaraan water canon dan barak kuda dari baja anti peluru.
Pesan dari Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy atas petugas pengamanan Pemilu 2009, agar setiap personil meningkatkan kewaspadaan senada disampaikan Kapolda Kaltim. "Tingkatkan kewaspadaan ancaman gangguan keamanan dan tetap menjaga persatuan," katanya.
Di bawah terik matahari, simulasi latihan ini terjadi insiden berlarinya agen K-9 anjing pelacak ke arah kerumunan massa yang dirancang mengamuk. Anjing dengan gigi taringnya rupanya terpancing berlari dari instrukturnya untuk mengejar pelaku.
Pengamanan Pemilu, Polda Kaltim menerjunkan enam ribu lebih personil. Jumlah itu akan dibantu juga dari 1300 petugas Linmas (Lintas Masyarakat) dan 1900 lebih personil dari unsur TNI. Mereka pengamanan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) dengan didirikan Poskotis tingkat daerah pelosok dan sentra Gakumdu di tingkat kota. (m20)

Tahapan Simulasi Penutupan Pelatihan Pra Ops Mantap Brata Pemilu 2009
1. Unjuk rasa massa di KPUD dengan kerumunan jumlah massa lebih besar sebelum kampanye
2. Pelanggaran lalu lintas massa kampanye
3. Prosedur pengamanan Capres oleh tim VVIP Protection Polda Kaltim
4. Protes massa di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
5. Pembebasan penyanderaan ketua KPUD
6. Menjinakan bom di KPUD
7. Unjuk rasa protes di KPUD memprotes hasil perhitungan suara Pilpres
8. Pencegahan penjarahan amukan massa yang meluas seluruh kawasan kota
Sumber: Polda Kaltim

Tidak ada komentar: