Rabu, 11 Februari 2009

Kembar Siam ke Surabaya


* Bersiap Menjalani Bedah Torak
SAMARINDA, TRIBUN - Bayi kembar siam perempuan, anak dari Dono dan Munirowati yang lahir empat hari lalu berada di Rumah Sakit Umum AW Syahranie Samarinda dipastikan akan dirujuk ke Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya, Rabu (11/2)
"Ada rencana untuk merujuk ke rumah sakit Dr Sutomo Surabaya karena ada beberapa alasan. Antara lain kondisi bayi kembar siam ini selaput jantungnya hanya satu dan tulang dadanya tidak sempurna. Untuk itu dibutuhkan dokter spesialis bedah torak yang berada di Surabaya," kata dr Nurlina Adriati Noor, Humas RSU AW Syahranie dalam jumpa pers di gedung Instalasi Unit Gawat Darurat RSU AW Syahranie.
Dijelaskan juga, dokter spesialis torak atau bedah dada di Kaltim sendiri sebenarnya ada namun tidak berada ditempat karena menempuh pendidikan. Kini, tim dokter rumah sakit diketuai direktur RSU AW Syahrani Samarinda, dr Ajie Syirafuddin sedang mempersiapkan sesuatu hal menunjang bayi kembar siam akan dibawa ke Surabaya.
"Tim dokter tadi sudah bertemu dengan pihak keluarga pasien. Intinya orangtua bayi setuju dirujuk ke Surabaya. Keluarga hanya mempertanyakan biaya operasi dan kebutuhan hidup selama berada disana," kata dr Nana sapaan dr Nurlina.
Menurut dr Nana, biaya operasi bayi kembar siam di rumah sakit Dr Soetomo ditanggung dari Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Sedangkan kebutuhan hidup orangtuanya selama di Surabaya akan diberikan bantuan dari Pemerintah Kota Bontang.
Sementara itu, hasil pemeriksaan Multi Slice CT menyimpulkan bahwa pada organ tubuh kembar siam ini terdapat dua jantung, dua pasang paru-paru, dua liver atau hati dan dua pasang ginjal. Artinya, masing-masing bayi lengkap dengan jantung, paru-paru, ginjal dan liver.
Kemarin, sekitar pukul 11.15 bayi kembar siam dalam inkubator dikeluarkan dari ruang rawat NICU. Sepasang bayi itu dibawa ke ruang pusat pemeriksaan medical chek up. Kembar siam diperiksa dengan echodcardiografi untuk menilai fungsi jantung. Ketika dipindahkan, salah satu bayi kembar siam terbangun dari tidurnya.
Bayi tersebut membuka lebar mulut mungilnya. Gerakan itu rupanya membuat selang melintang di wajahnya berpindah. Tim rawat pun menghentikan kereta inkubator di lorong jalan rumah sakit. Salah seorang perawat lalu memasukan tangan dalam inkubator, untuk memperbaiki posisi selang.
Beberapa penghunjung rumah sakit ingin melihat mencoba mendekat melintas langsung tubuh bayi kembar siam. Seraya itu, pengunjung berkopiah mengucapkan Subhanallah atas keagungan ciptaaNnya. Keadaan yang siang hari, cerah sinar matahari membuat inkubator ditutup sehelai selimut. (m20)

Tidak ada komentar: