Kamis, 20 November 2008

Hiu Menabrak Perahu Nelayan Teritip

KAWASAN pesisir Pantai Tritip, Balikpapan Timur, gempar. Dalam beberapa hari ini sejumlah nelayan dan para pembudidaya rumput laut, merasa cemas sejak munculnya seekor ikan hiu yang sirip ekornya memiliki ketinggian sekitar setengah meter. Perburuanpun segera dilakukan. Hasilnya?

ADALAH Dewa, satu dari sekian saksi mata yang melihat binatang buas itu berkeliaran di bawah perahunya. Sore itu ia bermaksud ke lokasi pembudiyaan rumput laut yang ia kelolanya. Menumpang perahu kayu bercat merah putih, Dewa bergerak sendiri ke tengah laut. Di tengah perjalanan, ia melihat seekor ikan hiu melintas di sekitar perahunya. "Perahu saya sempat bergetar akibat ditabrak ikan hiu," kenangnya. Karena ketakutan, Dewa tak berani melaut. Ia balik kandang dan menceritakan kejadian itu kepada rekan-rekannya.
Pengalaman yang sama juga dialami Ardiansyah. Pria berpostur jangkung itu mengaku sempat ketakutan ketika perahu yang ditumpanginya seorang diri, tiba-tiba ditabrak seekor hiu. "Perahu saya nyaris terbalik. Tubuh ikan itu kira-kira besarnya seperti drum. Saya bergegas balik ke pantai, gara-gara perahu yang saya tumpangi ditabrak hiu," tutur Ardiansah.
Ceritanya, siang itu ia seorang diri pergi melaut. Saat perahunya berada di tengah laut, tiba-tiba ia melihat sirip hiu yang tinggi diperkirakan setengah meter lebih. Binatang itu lalu menabrak perahunya dari bawah. Bahkan, perahu yang ia tumpangi nyaris terbalik. "Saya sendiri mau jatuh ke laut. Untungnya saya bisa mengimbangi," kata Ardi.
Sementara itu, pencarian ikan diduga hiu berlangsung kemarin siang. Tim beranggotakan tiga orang yaitu staf Kelurahan Teritip Ahmad, Ketua RT 29 Johan dan nelayan setempat Nanang. Mereka bertiga berangkat dari sungai Aji Raden sekitar pukul 09.00 pagi menuju kawasan munculnya ikan hiu.
Sedangkan Pak Lurah Teritip, Siswanto dan stafnya berjalan kaki lewat darat menuju pantai. Kawasan ditemui ikan hiu berada di pesisir pantai yang terletak persis belakang Wisata Penangkaran Buaya Teritip.Sebelum menuju pantai terdapat hutan mangrove dan tambak milik warga. Sedangkan disisi pantai terdapat "gosongan tinggi" sebutan daratan terbentuk bebatuan karang laut.
Cukup lama berkeliling di pesisir pantai Teritip yang sedang surut. Beberapa lokasi dijumpai ikan hiu oleh nelayan disinggahi. Mereka berdiri dan melihat ke dasar laut. Tak ada tampak hewan laut menyerupai ikan hiu. Cuaca siang hari sekitar pukul 12.00 mewarnai pencarian binatang buas yang meresahkan warga.
"Informasi awalnya dari masyarakat bahwa ada ikan hiu menabrak perahu nelayan sore hari, Rabu (19/11). Staf kelurahan saya juga mendengar kabar ada ikan hiu tersebar di masyarakat waktu itu," kata Kepala Lurah Teritip, Siswanto, Kamis (20/11).
Informasi tersebut menjelaskan ada warga yang melihat secara langsung ikan hiu berkeliaran di bawah perahunya saat di tengah laut. Warga juga ada yang melihat secara langsung sirip ikan, ciri khas ikan hiu.

"Apabila ada yang mengalami persis seperti informasi ini. Agar menghindar dan segera menepi ke pantai. Kami dari unsur Kelurahan Teritip, Polisi Masyarakat (Polmas) dan Trantib sudah melakukan pengecekan info yang langka ini," kata Siswanto menjabat dua tahun sebagai lurah di Teritip.
Menurutnya, kehidupan aktifitas nelayan tidak akan ikut terganggu dengan kabar dan kejadian gangguan ikan hiu. Pihaknya juga sudah mengadakan evaluasi bersama Polsek dan Kecamatan Balikpapan Timur di sela rapat koordinasi rutin, kemarin.
"Saya juga telah melaporkan kepada Dinas Perikanan Balikpapan apa betul nggak adanya ikan hiu di pesisir pantai Balikpapan. Nyatanya, mereka juga baru tahu. Tapi rencananya kami akan terus menggali informasi ikan hiu yang mengganggu nelayan," kata Siswanto. (bec/m20)

Tidak ada komentar: