Minggu, 16 November 2008


Sedang Memperbaiki Tanggul Tambak Diterkam Buaya

Sabtu sore (15/11) sekitar pukul 18.00 air laut mulai pasang. Seperti biasanya pintu air kolam tambak dibuka dan aliran air laut masuk ke tambak. Kesempatan itu digunakan penjaga tambak, Muhamad Husaini (50) berkeliling memantau kondisi tanggul di RT 1 kelurahan Sesempohan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Bila ada bagian tanggul yang rendah dan jebol. Ia memperbaikinya dengan mengeruk dan menumpuk tanah liat bagian yang mulai retak dan rusak. Tanggul juga berfungsi jalan setapak di tengah tambak menjadi tempat terjadinya penerkaman buaya terhadap Husaini.

Saat kejadian, ia berendam di kolam mengeruk tanah pinggir tanggul. Husaini belum bekeluarga ini pun membungkuk menggali tanah. Tanah itu untuk tumpukan pembatas kolam. Tak ada rasa menaruh curiga dengan ancaman bahaya jauh dari pemukiman.

Tambak berada tak jauh dari sungai muara mengalirkan laut menjadi tegang. Ketika itu buaya diperkirakan empat meter tiba-tiba datang dan menerkam. "Saya sedang memperbaiki tanggul, tiba-tiba datang buaya dari balik tanggul itu. Tangan kanan saya pun diterkam," kata Husaini.

Tangan korban yang terjepit mulut buaya belum bisa melumpuhkan Husaini. Ia sekuat tenaga bertahan dari terkaman mengancam nyawanya. Tenaga yang dimiliki korban sudah tak cukup melepaskan terkaman mulut buaya.

Tak mungkin melawan, Husaini berpikir sambil beristirahat sejenak. Ia pun mulai mencari benda yang bisa digunakan untuk senjata. Sebilah kayu pohon bakau ia temukan kemudian ditusukan dua mata tajam buaya tersebut.

"Ada kayu disebelah badan saya, benda itu saya tusukan ke matanya. Barulah gigitannya lepas dan saya bisa menyelematkan diri," kata Husaini. Buaya yang menyerangnya pun entah kemana, korban beranjak dengan kondisi berdarah ke pondoknya.

Di tempat istirahat itu, Husaini berteriak minta tolong. Keponakannya melihat kondisi parah korban segera memberi pertolongan pertama. Kain sarung dibalutkan seluruh kedua tangan korban. Korban lalu dibawa dari tambak berjarak sekitar dua kilometer dari akses jalan raya.

Kondisi parah tubuh Husaini tak mungkin disembuhkan di Panjam. Keluarga memutuskan membawa korban ke Balikpapan lewat transportasi laut. Hampir satu jam untuk menempuh perjalanan laut dengan kapal klotok.

Tiba di Balikpapan , korban dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Dr R Hardjanto. Korban mendapat pengobatan luka Petugas medis merawat memperban seluruh kedua tangan korban. (m20)

Tidak ada komentar: