Senin, 10 November 2008

Undang Ormas OKP KNPI dan Tokoh Adat
* Polda Kaltim Ajak Masyarakat Berantas Premanisme
BALIKPAPAN, TRIBUN - Sesuai intruksi Kapolri Irjen Pol Bambang Hendarso, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) akan melakukan pemberantasan premanisme di 12 wilayah Kota/Kabupaten di Kaltim. Pemberantasan premanisme melibatkan instansi terkait luar Polda Kaltim diantaranya Departemen Sosial (Depsos), Depnaker, Departemen Agama (Depag) Kaltim.
"Dalam Minggu ini, kami juga akan mengundang Ormas, OKP KNPI dan tokoh adat untuk melakukan pertemuan. Kami akan menyampaikan pemberantasan bentuk premanisme secara visual," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Andi Masmiyat, Senin (10/11).
Pertemuan membahas penindakan premanisme akan dilakukan pada pekan kedua awal November 2008. Selanjutnya, Polda Kaltim bersama satuan wilayah Kepolisian masing-masing di 12 Kota dan Kabupaten di Kaltim merazia preman di setiap sudut wilayah pada awal bulan Desember mendatang.
Saat ini Kepolisian mengambil langkah pencegahan tindakan premanisme. "Kami kini memperbanyak pendataan kekuatan tindakan premanisime pada kurun waktu tertentu dan mendata tempat dimana saja terjadi kejahatan jalanan. Dari data itu, kemudian polisi melakukan razia yang intinya penegakan hukum pada penyadaran dan penyerahan," kata Andi.
Menurut Andi, penyadaran dan penyerahan yaitu bagi yang warga yang terbukti meresahkan masyarakat dengan tindakan preman akan ditindak dan diproses hukum. Biasanya, tindakan premanisme dilakukan karena faktor ekonomi dengan tidak adanya pekerjaan atau pengangguran. Untuk itu, instansi terkait luar Kepolisian akan dilibatkan atas persoalan ini.
Premanisme berasal dari bahasa Belanda, Vrijman artinya orang bebas. Preman juga disebut Pejoratif berarti orang yang sering menggunakan cara pemerasan untuk memperoleh penghasilan. Segala bentuk pemeresan, polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelakunya dan diproses secara hukum yang berlaku. "Saat ini, Kepolisian tiap satuan wilayah sedang melaksanakan tindakan pencegahan berkembangnya premanisme di masyarakat," kata Andi. (m20)

Tidak ada komentar: